Showing posts with label Penerbangan. Show all posts
Showing posts with label Penerbangan. Show all posts

Silk Air Layani Penerbangan Singapura-Semarang






Silk Air Layani Penerbangan Singapura-Semarang merupakan topik kali ini yang akan kita bahas.


SEMARANG, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan Silk Air membuka rute penerbangan langsung Singapura-Semarang yang akan ditandai dengan penerbangan perdana pada 29 Juli 2013.

"Kepastian tersebut sudah disampaikan manajemen Silk Air kepada pemerintah provinsi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono di Semarang, Kamis (11/7/2013).

Menurut Trenggono, penyambutan telah disiapkan untuk penerbangan perdana dari Singapura tersebut, termasuk kehadiran Duta Besar Singapura untuk Indonesia pada kesempatan itu.

Trenggono menuturkan dibukanya penerbangan langsung Singapura-Semarang dan sebaliknya itu menjadi kesempatan bagi Jawa Tengah dalam upaya mendatangkan wisatawan asing secara langsung.

Penumpang Silk Air dari Singapura tidak hanya membawa warga negara Sing apura saja. "Bandara Singapura merupakan tempat transit pesawat dari berbagai negara," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Trenggono, para wisatawan asing tersebut dapat langsung ke Semarang tanpa harus melalui Jakarta.

Sementara itu, Manajer Silk Air Wilayah Jawa Tengah, Larry Lim mengatakan nantinya akan ada tiga kali penerbangan dalam sepekan. "Penerbangan tiap hari Senin, Rabu dan Jumat dengan pesawat Airbus 320 berkapasitas 150 orang," katanya.

Menurut Larry, terdapat dua jenis kelas yang ditawarkan dalam penerbangan itu, yakni kelas bisnis dan ekonomi. Larry optimistis penerbangan langsung Singapura-Semarang tersebut akan memperoleh sambutan masyarakat, meski penerbangan serupa juga dibuka untuk rute Singapura-Solo sejak setahun lalu.
Via: Silk Air Layani Penerbangan Singapura-Semarang

Cek artikel menarik lain seperti Silk Air Layani Penerbangan Singapura-Semarang di blog kami.

AirAsia Melayani Denpasar-Darwin






AirAsia Melayani Denpasar-Darwin merupakan topik kali ini yang akan kita bahas.

Rute penerbangan Denpasar, Bali - Darwin, Australia yang dioperasikan AirAsia Indonesia diharapkan semakin memperluas jaringan layanan kepada pengguna jasa AirAsia dengan harga kompetitif. Rute Denpasar-Darwin dan sebaliknya dibuka setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.

Penerbangan dari Denpasar dijadwalkan berangkat pukul 14.50 WITA dan tiba di Darwin pukul 18.55 waktu setempat. Adapun penerbangan dari Darwin diberangkat pukul 19.30 waktu setempat dan tiba di Denpasar pukul 20.40 WITA. Sejumlah wartawan Indonesia, termasuk wartawan Kompas, Adi Sucipto, mencoba penerbangan Denpasar-Darwin, Senin (8/7/2013), pada acara Familiarisation Trip Darwin Northern Territory.

Darwin menjadi gerbang utama bagi wisatawan yang ingin berlibur di kawasan Australia Utara. Destinasi wisata sejarah dan alam yang bisa dinikmati antara lain air terju n Wangi, air terjun Florence, air terjun Tolmer di Taman Nasional Litchfield, dan Taman Nasional Kakadu. Pengunjung juga dapat menikmati koleksi sejarah dan kebudayaan Aborigin.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Indonesia, Dharmadi, respons pelanggan terhadap rute Denpasar-Darwin sangat bagus. Pada 1 Juli lalu dilakukan penerbangan perdana menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 150 tempat duduk.

Masyarakat Australia Utara menyambut gembira kedatangan AirAsia. Ini diharapkan meningkatkan akses transportasi udara Indonesia-Australia dan mendorong kegiatan bisnis dan pariwisata kedua negara, katanya.

Commercial Director AirAsia Indonesia, Bernard Francis mengatakan, rute ini akan meningkatkan konektivitas pelanggan di kawasan Australia Utara menuju beragam destinasi di Asia.

Bali bukan sekadar tempat liburan favorit bagi masyarakat Australia, melainkan juga menjadi perantara untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lib uran lainnya di Kuala Lumpur, Kinabalu, Chengdu, Beijing, Tokyo, Shanghai, Osaka, Kathmandu, Seoul, dan Bangkok. Warga Darwin juga bisa melanjutkan penerbangan ke Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta dengan AirAsia.

Direktur Pelayanan Penerbangan dan Pelayanan Bandara Northern Territory, Jim Parashos mengatakan, rute Denpasar-Darwin tidak saja memberikan banyak opsi kepada masyarakat Darwin, tetapi juga kepada masyarakat di Australia Utara, mulai dari Karratha, Port Hedland, Broome, Kununurra. Townsbville, hingga Mount Isa.
Via: AirAsia Melayani Denpasar-Darwin

Cek artikel menarik lain seperti AirAsia Melayani Denpasar-Darwin di blog kami.

Lokasi Bandara Baru di Bali, Pastika Pilih Sumberkima






Lokasi Bandara Baru di Bali, Pastika Pilih Sumberkima merupakan topik kali ini yang akan kita bahas.

Desa Sumberkima, Kabupaten Buleleng, dipilih menjadi lokasi pembangunan bandar udara baru di kawasan Bali utara karena dari hasil kajian teknis sementara relatif lebih mudah dibandingkan dibangun di Desa Kubutambahan.

"Saya lebih memilih dibangun di Sumberkima di wilayah Buleleng barat dengan melihat hasil skoring dari tim kecil yang diketuai Kadishub Bali dan juga dari sisi kesulitan dalam pembebasan lahan," kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa (9/7/2013).

Rapat ini dihadiri oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Direktur Bandara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Bambang Cahyono, Kadishubinfokom Bali Dewa Putu Punia Asa, Kadis PU Bali Ketut Artika, Karo Ekbang Bali Gede Suarjana dan instansi terkait.

Pastika berpendapat akan lebih mudah dibangun di Sumberkima, Kecamatan Gerokgak dibandingkan di Kubutambahan, Buleleng yang padat penduduk. Ia membayangkan betapa sulit memindahkan penduduk dan Pura Kahyangan Tiga serta kuburan di desa adat (pakraman) di Kubutambahan.

Menurut Pastika, jangankan Kahyangan Tiga, memindahkan merajan (tempat suci) keluarga saja itu tidak mudah. "Contohnya di Bandara Ngurah Rai tidak bisa diperbesar lagi karena ada setra (kuburan) dan pura. Pengalaman seperti itu harus dipedomani. Lebih feasible di Sumberkima, di sana walaupun ada bukit bisa dipapas karena hanya batu semua," paparnya.

Apalagi di dekat Sumberkima juga ada tanah milik Pemprov Bali seluas 650 hektare sehingga sekaligus pemerintah provinsi bisa berkontribusi.

"Bukankah yang selalu menjadi persoalan adalah pembebasan lahan? Kalau lahannya masih bisa dibeli tidak apa-apa, masalahnya kalau lahannya tidak bisa dibeli seperti Pura Kahyangan Tiga itu," ujarnya.

Mantan Kapolda Bali ini menginginkan bandara baru yang ditargetkan dap at dimulai pembangunannya pada 2015 mempunyai dua landasan. Pihaknya yakin potensi kedatangan wisatawan akan meningkat ke daerah itu karena dekat dengan wisata pantai dan Pelabuhan Celukan Bawang.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Kadishubinfokom) Bali, Dewa Putu Punia Asa memaparkan peluang dan tantangan pembangunan bandara jika dibangun di Desa Sumberkima dan Desa Kubutambahan.

Di Desa Sumberkima, jelas Punia, mayoritas kawasan berupa lahan kering, permukiman lebih jarang, berada di pinggir jalan nasional, dan jalur tol Kuta-Soka-Seririt rencananya akan dekat melintasi itu.

Demikian juga jika dilakukan reklamasi akan lebih mudah dengan kedalaman laut 416 meter, serta proyek bandara akan mengenai lima masjid dan empat pura.

Sedangkan Kubutambahan yang terletak di bagian timur Buleleng, kawasan yang terkena dampak merupakan wilayah persubakan dan padat permukiman penduduk, curah hujan tinggi, mengena i 14 pura dalam dua kecamatan dan dua diantaranya merupakan pura cagar budaya, palung laut lebih dalam yakni 981 meter.

Direktur Bandara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Bambang Cahyono mengatakan memang mendesak adanya bandara baru karena Bandara Ngurah Rai sudah tidak cukup dilakukan penambahan landasan dengan tingkat kunjungan wisatawan yang makin tinggi.

Bambang mengingatkan agar ada kajian yang lebih komprehensif lagi terkait pembangunan bandara baru itu diantaranya dari sektor pembiayaan, pihak yang mendesain, pembebasan lahan dan potensi penumpang yang datang dan sebagainya.

"Saran kami kalau bisa yang mendesain putra daerah Bali. Bandara Kuala Namu, di Sumatera Utara itu sama sekali tidak memakai orang asing, dan didesain putra-putri bangsa. Saya kira di Bali banyak yang ahli Amdal, ahli sosial ekonomi, budaya dan sebagainya," katanya.

Via: Lokasi Bandara Baru di Bali, Pastika Pilih Sumberkima

Cek artikel menarik lain seperti Lokasi Bandara Baru di Bali, Pastika Pilih Sumberkima di blog kami.

Seandainya Ada Bioskop di Dalam Bandara...






Seandainya Ada Bioskop di Dalam Bandara... merupakan topik kali ini yang akan kita bahas.



Bandara-bandara internasional tengah giat meningkatkan standar layanan mereka dengan fasilitas terbaru untuk memenuhi kebutuhan pelancong internasional. Situs pencarian perjalanan, Skyscanner, melakukan jajak pendapat kepada 10.000 pelancong untuk mengungkapkan fasilitas yang paling diinginkan di sebuah bandara.


Dari hasil survei terlihat gedung bioskop adalah fasilitas nomor satu paling diinginkan berada di sebuah bandara dengan persentase sebanyak 49 persen. Yang kedua adalah fasilitas untuk tidur (sleep pod). Adapun fasilitas untuk tidur tersebut telah diperkenalkan di bandara internasional Abu Dhabi sejak bulan lalu dengan membayar tak lebih dari Rp 150.000.

"Berdasarkan survei terbaru kami, fasilitas hiburan di bandara merupakan fitur yang paling banyak diimpikan oleh kebanyakan pelancong asing. Seperti kita ketah ui, transit yang lama di bandara dan penerbangan yang tertunda bisa sangat melelahkan, terutama ketika Anda terdampar di sebuah bandara dengan sedikit atau tak ada aktivitas yang bisa dilakukan," ujar Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner untuk Indonesia Tika Larasati dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/7/2013).

Bagaimana dengan badara di Indonesia? Indonesia saat ini sedang merencanakan peremajaan sejumlah bandara dengan penambahan fasilitas-fasilitas baru guna melayani pertumbuhan pengguna jasa perjalanan. Monorel bandara, tempat untuk istirahat, dan lingkungan yang lebih hijau adalah beberapa fitur yang sedang disiapkan dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, Terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, juga dikenal sebagai terminal hijau. Saat ini terminal tersebut tengah mengembangkan fasilitas yang dekat dengan alam termasuk taman luar ruangan. Sesuai dengan hasil survei, taman di luar ruang termas uk fasilitas yang paling didambakan keempat oleh pelancong.

"Wisatawan saat ini mengharapkan lebih dari hanya koneksi WiFi gratis atau toko bebas bea yang bagus, dan adalah wajib bagi bandara internasional untuk selalu meningkatkan fasilitas mereka guna memenuhi permintaan itu," kata Tika.

Hasil survei juga memperlihatkan berbagai fasilitas lain yang dinginkan pelancong, seperti karaoke yang dipilih lima persen pelancong yang ingin merasakan "ketenaran sesaat" di bandara. Sementara fasilitas kebugaran termasuk yang populer dengan 15 persen responden memilihnya.
Via: Seandainya Ada Bioskop di Dalam Bandara...

Cek artikel menarik lain seperti Seandainya Ada Bioskop di Dalam Bandara... di blog kami.

Mandala Buka Rute Surabaya-Bangkok






Mandala Buka Rute Surabaya-Bangkok merupakan topik kali ini yang akan kita bahas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandala Airlines, maskapai penerbangan Indonesia dengan tarif terjangkau (low-cost-carrier) membuka rute internasional baru yaitu Surabaya-Bangkok yang mulai terbang pada 2 Agustus 2013.

Pada saat yang bersamaan, Mandala Airlines juga menambah frekuensi penerbangan untuk rute Jakarta-Surabaya menjadi dua kali sehari.

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Jawa Timur yang menjadikan Surabaya berkembang menjadi kota metropolis dengan jumlah masyarakat mencapai 3 juta jiwa," kata Presiden Direktur Mandala Airlines Paul Rombeek, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/7/2013).

Pihaknya optimis dan percaya bahwa masyarakat Surabaya akan menyambut baik rute tujuan Surabaya-Bangkok tersebut. Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia juga terbukti merupakan salah satu kota pilihan wisatawan mancanegara.

Angka dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang melalui Bandara Internasional Juanda pada periode Januari-April 2013 mencapai 70.374 orang atau naik sebesar 15,73 persen dibanding jumlah pada periode yang sama tahun 2012 yang mencapai 60.808 orang.

Dari jumlah tersebut, wisatawan dari Thailand merupakan yang terbanyak keempat setelah Malaysia, Singapura dan China, dengan jumlah mencapai 1.767 wisatawan atau naik sebesar 64,37 persen dari periode yang sama tahun 2012.

Harga tiket Surabaya-Bangkok ditawarkan mulai dari harga Rp 1.200.000 untuk sekali jalan sedangkan Jakarta-Surabaya mulai dari Rp 300.000. Harga belum termasuk pajak, booking fee, dan biaya tambahan lainnya (bagasi tambahan, asuransi tamb ahan, Board Me First, Seat Selector, Switch My Flight, dll).

Cek artikel menarik lain seperti Mandala Buka Rute Surabaya-Bangkok di blog kami.